Varian Virus Covid19 Dan Gejalanya
Varian Virus Covid19 Dan Gejalanya - Sejak pandemi berkecamuk pada awal tahun 2020 kemarin hingga hari ini covid19 masih menjadi hal yang sangat meresahkan tidak selesainya pandemi yang sudah lebih dari setahun dialami. Banyaknya masalah baru di masyarakat luas salah satu alasan mengapa pandemi ini tidak berakhir.
Tentu saja adalah orang-orang yang tidak taat prokes ataupun mereka yang anti vaksin,namun bukan itu saja,ada juga faktor lain yang membuat pandemi ini sulit berakhir yaitu virus varian itu sendiri pada. Desember 2020 kemarin virus covid19 di nyatakan bisa bermutasi dan membuat varian covid lainnya dengan daya tahan ataupun penyebaran yang lebih cepat.
Nah pada artikel kali ini saya akan membahas berbagai varian covid yang sudah di temukan dari sejak awal pandemi hingga saat ini yang ada di beberapa negara seperti Amerika,India,Inggris dan Indonesia.
Jenis-Jenis Varian Virus Covid19
- Alpha Varian
- Beta Varian
- Gamma Varian
- Delta varian
- Delta Plus
- Lokal Varian
Alpha Varian
Mutasi virus covid19 yang di kenal dengan kode B.1.1.7 ini merupakan mutasi virus yang berasal dari Inggris. Nama alpha di dapatkan oleh varian virus ini karena B117 di yakini sebagai mutasi covid19 pertama yang di dapatkan oleh para ahli dan di nyatakan sebagai virus yang lebih berbahaya. Dengan kecepatan penyebaran yang luar biasa.
Hal ini di buktikan dengan penyebaran alpha varian yang sudah menjangkit sekitar 120 negara dengan jumlah kasus lebih dari satu juta kasus positif,di Indonesia. Varian Alpha ini juga masuk dan banyak tersebar di pulau jawa untuk gejalanya sendiri Alpah varian ini memiliki gejala seperti batuk demam sulit bernafas kehilangan indera pengecap dan penciuman serta keluhan pada saluran percernaan.
Beta Varian
Jenis virus ini pertama kali di deteksi di Afrika Selatan,mutasi virus yang di kenal dengan garis keturunan B.1.135 . Pertama kali di temukan di Teluk Nelson Mandela ,provinsi Eastern Cape Afrika Selatan. Pada Oktober 2020 dan telah menyebar ke 103 negara lainnya. Untuk Indonesia sendiri varian covid ini baru di konfirmasi masuk ke Indonesia pada 3 Mei 2021. Secara gejala varian beta ini tidak memiliki perbedaan signifikan dengan varian covid lainnya.
Namun,meskipun begitu pihak WHO menegaskan kalau mutasi yang satu ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi di banding varian sebelumnya. Karena mutasi varian beta ini mengubah struktur protein utama dari virus awal covid19 yang menyebabkan varian beta ini bisa lolos dari sistem antibodi bahkan bisa mengurangi efektivitas vaksin covid19. Inilah yang membuat beta varian ini di anggap sebagai salah satu varian covid dengan penyebaran paling cepat dan juga salah satu penyebab utama peningkatan angka kematian akibat covid19 di dunia.
Gamma Varian
Selanjutnya jenis covid19 Gamma Varian dengan kode B.1.352 varian ini pertama kali ditemukan pada tanggal 6 Januari 2021 dan telah menyebar ke lebih dari 60 negara ,secara mutasi Gamma varian ini memiliki kemampuan untuk mengelabui sistem imun bagi orang-orang yang terjangkit ,gelombang pertama covid19,varian ini digadang-gadang menjadi salah satu penyebab kasus berulang di beberapa negara,untungnya pada masa vaksinasi seperti sekarang varian Gamma ini dinilai lebih lemah terhadap orang-orang yang telah melakukan vaksin,2 dari sekian banyak jenis vaksin yang ada vaksin Pfizer dan Moderna dianggap menjadi vaksin paling efektif dalam menaklukkan varian Gamma.
Delta Varian
Jenis covid19 ini bisa di bilang paling menghebohkan. Varian delta yang berasal dari India dan di temukan pada Oktober 2020 kemarin. Kata heboh menjadi kata yang paling cocok untuk varian delta,sebab varian covid19 ini sungguh meresahkan,karena tingkat penyebarannya yang sangat tinggi. Dari beberapa sumber penyebaran dari Varian Delta ini mencapai angka fantastis yaitu 20% hingga 100%. Lebih dalam tingkat menularnya jika di bandingkan Varian Alpha. Tingkat penularan yang sangat tinggi ini di sebabkan oleh cepatnya varian Delta berkembang biak dan mudahnya masuk ke tubuh manusia. Hal ini di buktikan dimana varian virus ini ditemukan di 90 negara dengan jumlah kasus hingga puluhan juta kasus positif.
Indonesia sendiri Varian Delta ini sudah ada di awal tahun 2021,secara gejala varian Delta ini juga memiliki gejala yang lebih banyak ketimbang varian-varian sebelumnya mulai dari sakit kepala,flu parah,sakit tenggorokan,demam,batuk,sakit perut,muntah,mual,nyeri sendi,gangguan pendengaran hingga hilang selera makan bisa dibilang kalau Varian Delta ini menjadi salah satu varian covid paling menyebalkan yang pernah ada,kabar baiknya Varian Delta ini bisa dinetralisir oleh vaksin,seperti vaksin Astrazeneca dan vaksin Pfizer yang dinilai mampu memberikan perlindungan sekitar 60% hingga 79%.
Delta Plus
Delta plus dengan code B.1.617.2.1 jenis varian ini adalah turunan dari covid Varian Delta,Delta plus ini bisa dibilang varian baru,karena baru ditemukan pada 5 april 2021,varian ini merupakan versi terupgrade dari Varian Delta,hal ini dibuktikan dengan penyebaran varian Delta plus yang lebih tinggi dan juga gejala yang ditimbulkan varian ini lebih banyak,secara spesifik gejala yang ditimbulkan Delta plus ini adalah batuk,diare,demam,sakit kepala,ruam kulit,perubahan warna jari tangan dan kaki kemudian nyeri dada hingga sesak nafas.
Hal ini juga di perburuk dengan kemungkinan bahwa Delta plus ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi sel-sel sehat dan juga membuat obat-obatan anti bodi tidak terlalu efektif. Dalam penyebarannya Delta plus ini sudah ada di 11 negara termasuk Indonesia. Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Profesor Amin Subandrio varian Delta plus ini memang sudah di temukan di Indonesia pada beberapa tempat seperti Jambi dan Mamuju.
Lokal Varian
Jenis covid yang terakhir ini asli berasal dari Indonesia. Varian lokal ini memiliki code B.1.466.2,sebagai negara dengan salah satu jumlah kasus covid terbanyak. Kita memang tidak bisa berharap kalau negara kita tidak membuat varian ccovid baru. Untungnya varian covid lokal ini tidak seberbahaya varian Delta dan Delta plus tadi.
Dengan bukti kalau varian covid lokal ini masuk pantauan dari WHO. Dari segi tindakan pantauan WHO ini mengindikasikan kalau varian lokal Indonesia tidak terlalu berbahaya. Meskipun sudah memiliki lebih dari 900 kasus positif. Namun,karena virus ini terus menyebar tidak menutup kemungkinan kalau mutasi dari varian ini akan menjadi varian yang lebih berbahaya.
Itulah tadi ulasan tentang Varian Virus Covid19 dan gejalanya. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir dan kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa,jangan lupa taati prokes dan jaga jarak aman.