Inilah Mantan Pesepakbola Top Eropa yang Main di Indonesia
Mantan Pesepakbola Top Eropa yang Main di Indonesia - Siapa bilang sepak bola kita ini ecek-ecek, sudah pernah ke piala dunia, sudah kenyang runner-up AFF. Pemain asli anak bangsa banyak main luar negeri dan sebaliknya banyak pesepak bola dari klub Eropa yang pernah merumput di Liga Indonesia.
Mesut Ozil rumornya akan memperkuat Rans Cilegon yang baru promosi ke ligue 1, bahkan di kabarkan Ozil udah bertemu dengan ayahnya rafatar. Akankah penikmat bola nasional akan melihat si raja assist ini. Sebelum Ozil sudah banyak nama-nama besar yang sehingga di liga nasional kita dan berikut daftarnya.
Mantan Pesepakbola Top Eropa Yang Pernah Merumput Di Liga Indonesia
Michael Essien
Pertama adalah pemain Mega Bintang Michael Essien. Gelandang asal Ghana memperkuat Lion Club dari Perancis pada tahun 2003 hingga 2005, setahun kemudian ikut barisan The Blues tahun 2005 hingga 2014. Di Chelsea lah namanya populer dan menjadi Club terlamanya, karena ia turut mengantarkan Chelsea mengangkat trofi Liga Champions 2011-2012.
Selama di Chelsea total 168 penampilan dengan gol yang cetak 17, 2012-2013 dia di pinjamkan ke Real Madrid setelah masa kontrak selesai di Chelsea. Dan menjadi gelandang Millan tahun 2014-2015.
Selanjutnya ke Liga Yunani setahun kemudian, hingga akhirnya pada tahun 2017-2018 mendarat di Indonesia memperkuat Persib Bandung tahun 2017-2018. Sebelum masa kontrak habis dia pun di berhentikan karena kala itu Persib kelebihan kuota pemain asing.
Sedangkan Essien yang tidak ingin makan gaji buta, dan cedera yang dialami membuat pesonanya saat berseragam The Blues tak secemerlang saat di Bandung selama bersama skuad Maung Bandung.
Selamaa berseragam Persib Bandung Essien total tampil 29 kali dengan 5 gol di torehkan. Bermain dengan Persib Bandung menurutnya adalah pengalaman yang indah.
Dilansir dari Tirto, dukungan dari Bobotoh lah yang membuatnya merinding, meski kadang bermain dalam kegerahan karena Indonesia panasnya beda dengan negaranya.
Mohammed Sissoko
Nama pesepakbola dari klub Eropa selanjutnya adalah Mohamed sissoko, pemain asal Mali yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Lahir di Perancis, iya dipilih untuk membela Timnas negara itu, tapi sissoko lebih memilih untuk membela Republik Mali, Afrika Barat.
Untuk sejarah club Sissoke besar dari rumput Eropa, dari club Auxerre Liga Prancis tahun 2002-2003, pindah ke Valencia setahun kemudian hingga musim 2005, lalu ke Liverpool hingga musim 2008 dan pindah ke Juventus hingga musim 2011.
Dia kembali ke Perancis dengan membela PSG dan dipinjamkan ke Fiorentina, lalu ke Levante Spanyol dan goal paling banyak di Eropa tercatat di Juventus 3 gol dari 71 penampilan. Hingga akhirnya ia berlabuh di Mitra Kukar, club Kutai Kartanegara dan mencetak lima gol dari 26 penampilan. Meski hanya semusim di kontrak dengan nilai 7 milyar.
Carlton Cole
Selanjutnya adalah mantan pemain Persib Bandung, Carlton Cole. Sebelum ke Liga Indonesia tahun 2017 lalu ia adalah penyerang di empat klub Premier League dengan total 289 penampilan di Liga utama Inggris.
Dia telah mencatat 51 goal dari semenjak di club pertamanya yaitu Chelsea, lalu pindah ke Charlton Athletic, kemudian ke Aston Villa hingga The West Ham, club yang membesarkannya.
Setelah itu dia bermain di Liga Skotlandia, lalu berpindah ke Liga 1 Indonesia. Selain berjaya di Liga utama negaranya, ia juga membela Timnas Inggris dari junior hingga Timnas senior, sampai tahun 2010.
Total sebagai pemain timnas dia telah tampil 33 kali dan saat di timnas U-21 diia telah menorehkan 19 goal, yang membuat harga transfernya sangat mahal. Masuk ke Tanah Air dia di hargai 4 milyar rupiah.
Hinggah di kabarkan, Persib Bandung rela melepasnya karena pendanaan yang kurang memadai kala itu, dan terjadi drama ditingkat manajemen. Hanya dua pekan di tahun 2017 dengan total 22 penampilan.
Peter Odemwingie
Madura United juga pernah mendatangkan pemain kelas kakap, Peter Odemwingie. Penyerang asal Nigeria kelahiran Uzbekistan, besar di Liga utama Rusia. Odemwingie tercatat juga pernah bermain di empat club Liga Inggris. Stoke City, Bristol, Cardiff City dan dan Rotherham United.
129 gol telah di bukukannya dari 412 penampilan, dan sejak membela Timnas Nigeria tahun 2002-2014, Odemwingie mencatat 10 goal dari 63 penampilan. Dia juga tercatat terlibat dalam dua edisi Piala Dunia dan 4 piala Afrika, serta memenangkan medali perak di Olimpiade 2008.
Di Madura United, tahun 2017 semasa kontraknya total 22 penampilan, dia mencetak 15 goal. Sebelum membela laskar sate karet, pesepakbola ini tercatat telah main di klub-klub dari 7 negara ditiga benua, dan Madura United adalah klub terakhirnya. Kini dia dikabarkan akan menetap dan hidup di Bali.
Roger Milla
Selanjutnya adalah veteran penyerang Timnas Camerun, yang terlibat di Piala Dunia FIFA pada tahun 1980, 1990 dan 1994. Pemain yang mencatat 28 gol selama piala dunia yang di ikutinya. Selain besar di Liga Camerun, Dia juga sempat lama di Liga Prancis, membela Montpellier dan Saint-Étienne.
Setelah gonta-ganti club di Eropa, dia masuk Liga 1 Indonesia, tahun 1994 untuk membela Pelita Jaya dan mencatat statistik bagus, 23 Penampilan menghasilkan 23 goal, yang artinya gol tiap kali dia tampil. Setahun kemudian Milla pindah ke Putra Samarinda, sebelum bertolak ke Bali United saat ini, dan berhasil mencetak 23 goal dari 23 penampilan.
Total 405 goal semasa berkarir di dunia sepakbola, Milla adalah legenda Camerun yang bersinar di piala dunia. Dan masih kuat di usia 40-an dan menjadi satu-satunya pemain Eropa yang bertahan sedikit lama di Indonesia dari bintang Eropa lainnya.
Mario Kempes
Yang terkahir, pemain dari negeri penghasil pemain bola terbaik, Argentina. Mario Kempes yang terlibat di Piala Dunia 1978, saat Argentina menjuarai Piala bergengsi tersebut dan menjadi pencetak gol terbanyak kala itu.
Selama membela negaranya dia telah mencetak 20 gol dari 43 penampilan, setelah bermain di divisi-Divisi Utama Eropa, dia mengakhiri karirnya di Indonesia, di rekrut oleh Pelita Jaya pada tahun 1996, Kempes menorehkan 12 goal dari 18 penampilan.
Mario Kempes sang maestro penyerang yang besar di negaranya, lalu berkiprah di Spanyol menjadi penyerang Valencia. Besar di klub ini dia selalu starter, total 185 penampilan dan berhasil mencatat 116 goal, untuk sang kelelawar Spanyol itu. Gantung sepatu di Jakarta, Mario Kempes mengakhiri karir di usia yang sudah terlalu tua untuk menggocek bola.